Lapas Permisan Ikuti Sosialisasi Mitigasi dan Simulasi Penanganan Bencana bersama BPBD Cilacap

    Lapas Permisan Ikuti Sosialisasi Mitigasi dan Simulasi Penanganan Bencana bersama BPBD Cilacap
    Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan mewakili Kepala Lapas Permisan mengikuti Sosialisasi Mitigasi Bencana dengan BPBD Kab Cilacap dan persiapan klinik nuskambangan menjadi Rumah sakit Kelas D di Aula Wismasari Nusakambangan , Selasa (22/10). Dok Humas Vermis 1908

    NUSAKAMBANGAN – Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan mewakili Kepala Lapas Permisan mengikuti Sosialisasi Mitigasi Bencana dengan BPBD Kab Cilacap dan persiapan klinik nuskambangan menjadi Rumah sakit Kelas D di Aula Wismasari Nusakambangan , Selasa (22/10).

    Kegiatan dimulai jam 09.00 dengan pembukaan dilanjutkan sambutan dari Kepala Lapas Kelas I Batu yang diwakili kabid pembinaan menjelaskan tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan yang dimana bermaksud menggandeng BPBD Kab Cilacap dalam menerapkan sistem mitigasi bencana dan melengkapi proses perubahan klinik nusakambangan menjadi rumah sakit kelas D yang bertujuan agar bisa mengcover secara keseluruhan proses kerja dalam bidang kesehatan dan proses dalam mitigasi bencana.

    Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Sekertaris BPBD Kab Cilacap yang dimana menyampaikan bahwa pentingnya peran Mitigasi bencana, yang harus disadari oleh semua masyarakat terutama perlu ada konsen khusus untuk UPT yang ada di Nusakambangan mengingat nusakambangan menjadi pulau yang melindungi kab Cilacap.
    Masuk pada kegiatan Inti sosialisasi terkait mitigasi bencana oleh kabid Pencegahan dan kesiapsiagaan, bagaimana potensi bencana yang ada di cilacap dan nusakambangan serta bagaimana langkah-langkah mitigasi ini dilaksanakan menimbang dari faktor geografis kab cilacap dan nusakambangan yang berdekatan dengan potensi gempa megatrust dan tsunami.

    “Kab. Cilacap merupakan kabupaten yang memiliki potensi bencana yang lengkap terutama potensi gempa dan tsunaminya melihat dari histori bencana yang sudah pernah terjadi di tahun 2006 pada saat gempa pangandaran, namun kondisi ini bisa diatasi dengan langkah-langkah mitigasi dan peningkatan pengetahuan mitigasi dari sdm yang ada, ” Paparnya.

    Fakta menarik yang dibahas pada saat sosiliasi tersebut yaitu bagaimana bila terjadi patahan lempeng megatrust yang hasilnya sudah digambarkan peta potensi tsunami dimana cilacap termasuk area yang akan terdampak gempa dengan kisar kekuatan 8, 8 Magnitudo dan gelombang tsunami yang bisa mencapai 30 m di bagian pesisir dan akan terus berangsur menurun sampai daerah barat cilacap, namun untuk nusakambangan sendiri hanya sebagian kecil yang terdampak mengingat pulau nusakambangan memiliki geografis yang berbukit yang dimana jika ombak datang akan langsung terhalang perbukitan, namun ada beberapa titik yang menjadi perhatian yaitu Lapas Pasir Putih dan Lapas Permisan yang termasuk zona merah dan perlu di buatkan SOP dan proses mitigasi yang efisien dan efektif.

    Selanjutnya para pegawai yang mengikuti sosialisasi dari upt se nusakambangan di ajak oleh BPBD untuk memperaktikan simulasi bencana yaitu gempa bumi dimana mindsetnya selamat dulu dari bencana gempa bumi baru selanjutnya memperhatikan bagaimana langkah selanjutnya.

    pihak UPT SeNusakambangan merasa terbantu dengan usaha pemenuhan dan kerjasama dengan BPBD, kegiatan dan simulasi yang dilakukan BPBD dan diskusi dari bagaimana cara melaksanakan mitigasi menjadi modal persiapan untuk UPT bisa membuat mitigasi yang efektif dan efisien mengingat kondisinya yang khusus maka perlu mitigasi bencana yang khusus pula yang tidak menyalahi SOP dan peraturan yang ada.

    Candra Putra

    Candra Putra

    Artikel Sebelumnya

    Vermis Band, Wujud Suksesnya Pembinaan Lapas...

    Artikel Berikutnya

    Imbauan Tegas Kepala Divisi Administrasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lapas Cilacap Siap Sukseskan Pilkada 2024 Berjalan Aman dan Tertib
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Lapas Besi bersama Ditjenpas dan YPII adakan Loka Karya selama 2 Hari pada Napiter

    Ikuti Kami